Ini Sejarah dan Asal Usul Desa Benelanlor Kecamatan Kabat, Banyuwangi

  • Whatsapp

Banyuwangi – Konon nama Benelan Lor merupakan gabungan dari nama sebuah bambu dan wilayah kediaman seorang petani sukses dikala itu yang mempunyai dua orang istri.

Catatan sejarah dari Desa Benelan Lor sendiri juga tidak lepas dan berkaitan dengan Desa Benelan Kidul Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.

Sebelum adanya sebuah desa bernama Benelan Lor, seorang petani yang rajin dan ulet bernama Tompo Wijoyo tinggal di Dusun Gombol (sekarang Desa Benelan Kidul Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi).

Dengan semangat yang tinggi tak ayal dia boleh dibilang petani yang sukses dikala itu. Karena keberhasilannya sebagai petani yang sukses, akhirnya dia berhasil memperluas area persawahan dan perkebunan-nya sampai ditepi sungai Antogan yang sekarang disebut Desa Benelanlor.

Karena areal sawah kebunnya yang begitu luas sehingga aktifitasnya sebagai petani sehari – harinya dilakukan sampai pulang larut malam bahkan sering kali tidak pulang, bermalam dikebunnya agar keesokan harinya dapat melanjutkan kegiatan dengan cepat.

Berawal dari kondisi yang seperti itulah sehingga dia mempunyai gagasan mendirikan pondok (rumah kecil) sebagai tempat istirahat atau bermalam di rumah kecilnya, dia merasa sangat kesepian apalagi dikala larut malam karena tidak ada seorangpun disisinya.

Sehingga akhirnya timbulah keinginan untuk mencari seorang istri dengan harapan seorang tersebut bisa mendampinginya dalam mengarungi hidup ditempat pondok atau rumah kecil-nya tersebut.

Dalam waktu yang singkat, dia mendapatkan seorang gadis disekitar sungai Antogan dan langsung dia persuting menjadi seorang istri kedua-nya.

Waktu demi waktu, tahun demi tahun pasangan suami istri tersebut mempunyai anak cucu dan begitu seterusnya sehingga di daerah tersebut terbentuklah sebuah kelompok masyarakat, yang kemudian berhimpun menjadi Desa Benelanlor.

Desa Benelanlor sendiri diambil dari kata bahasa jawa “Benel” (merupakan nama dari sebuah jenis bambu), karena lahan milik Tompo Wijoyo banyak sekali ditumbuhi tanaman bambu yang sangat lebat.

Kemudian kata “Lor” juga diambil dari bahasa jawa yang menunjukan kata tempat dan memiliki arti “utara”.

Karena Desa Benelan Kidul adalah nama wilayah tempat tinggal istri pertama dari Tompo Wijoyo, maka wilayah istri Kedua Tompo Wijoyo yang kebetulan disebelah utara dari Benelan Kidul akhirnya dinamakan Benelan Lor.

Sehingga terbentuklah nama sebuah desa yang sekarang dikenal dengan Desa Benelanlor dan masuk pada wilayah Kecamatan Kabat, Banyuwangi.

Kepala Desa Benelanlor Khoirul Anam menyebutkan, jika masyarakat desa setempat sangat menghormati jasa sang leluhur desa-nya Tompo Wijoyo.

Sehingga tercipta sebuah kultur dan adat dengan sendirinya seperti kebudayaan masyarakat jawa pada umumnya, dengan sering mengirimkan doa-doa kepada leluhur Tompo Wijoyo.

“Jadi setiap ada kegiatan atau hajatan warga masyarakat Desa Benelanlor mempunyai kepercayaan kalo tidak kirim doa ke beliau biasanya terjadi hujan atau ada hal-hal yang tidak di inginkan dan itu masih dipercayai hingga sekarang, meskipun jaman sudah modern” Jelas Khoirul Anam. (Malik/JMDN)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *