Benelanlor, Banyuwangi – Masyarakat Desa Benelanlor, masih kental dan terus menjaga kelestarian budaya dan tradisi suku osing asli Banyuwangi, terutama tradisi arak–arakan khitanan.
Menurut pantauan tim media pada jum’at 27 Januari 2023, di Desa Benelanlor arak-arakan khitan di mulai dengan barisan pemuda pembawa bendera disusul barisan barong khas Banyuwangi dan barisan ogoh-ogoh yang salah satunya dinaiki oleh anak yang di khitan.
Dibelakang ogoh – ogoh terdapat barisan kereta kuda hias bak raja dan ratu yang di naiki oleh saudara atau tetangga dekat yang berpartisipasi memeriahkan acara.
Selain itu, dibelakang kuda hias masih terdapat barisan 5 jaran kencak yang dinaiki oleh saudara dan tetangga dengan di iringi pasukan terbang.
Barisan becak hias juga ikut berpartisipasi dalam acara tersebut, terlihat 4 becak hias berbaris dibelakang pasukan terbang.
Ditambah dengan barisan drumband dari MI Tarbiyatul Mubtadiin Benelanlor, dibelakangnya disusul 7 Jaran kencak yang berbaris teratur mengiringi acara khitan yang diiringi pasukan terbang.
Sebagai penutup barisan, di belakang pasukan terbang terpantau ada barisan 6 jaran kencak lagi yang diiringi oleh pasukan kotekan dari warga Dusun Krajan RT 03 RW 01 Desa Benelanlor, tayangan dapat di lihat pada video youtube Fiqnialwafiq.
Khoirul Anam selaku kepala Desa Benelanlor membenarkan adanya tradisi arak–arakan tersebut.
Khoirul anam menjelaskan kepada tim media bahwa tradisi ini sudah dari dulu dan tetap terjaga sampai sekarang di Desa Benelanlor Kecamatan kabat Kabupaten Banyuwangi.
“Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga budaya dan tradisi Suku Osing asli Banyuwangi, bahkan terkadang sampai 30 jarak kencak yang mengiringi acara arak-arakan khitan tersebut.” ungkap Khoirul Anam.
Ketika barisan arak–arakan sampai dirumah, anak yang di khitan langsung dibawah ke rumah dokter untuk di sunat.
Setelah di sunat anak yang di khitan duduk di kuade, kemudian saudara atau tetangga memberikan uang sebagai bentuk kepedulian.
Seusai memberikan uang, biasanya para saudara dan tetangga makan-makan.
Makanan yang disuguhkan tersebut sebelum sudah diberi doa yang biasa disebut (kambuhan). Makanan tersebut berisikan daging, kuah, serta buah buahan.