Banyuwangi, Benelanlor – Kelompok KKN dari Universitas Brawijaya (UNIBRAW) Malang yang berlokasi di Desa Benelanlor, Kecamatan Kabat, Kabupaten Banyuwangi. Telah melaksanakan program kerja (Proker) KKN-nya berupa kegiatan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair Jakaba (Jamur Keberuntungan Abadi) dari dedak padi dan air cucian beras masyarakat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, (6/7/2024) di Balai Desa Benelanlor. Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung oleh Khoirul Anam selaku Kepala Desa Benelanlor, Perangkat Desa Benelanlor, para panitia KKN yang berjumlah 13 mahasiswa, serta dari kelompok tani setempat.
Dalam pelaksanaannya, sosialisasi dan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair Jakaba dari dedak padi dan air cucian beras tersebut, bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam penggunaan pupuk organik yang ramah lingkungan bagi tanaman, serta untuk mengurangi adanya limbah dari sisa pertanian padi yang umum bagi Masyarakat Desa Benelanlor yang biasanya kurang dimanfaatkan dengan baik.
Disisi yang lain, proses pembuatan pupuk organik cair Jakaba sendiri diketahui juga mampu untuk memberikan dampak bagi pengurangan limbah pertanian serta memiliki banyak manfaat bagi berbagai jenis tanaman. Sedangkan yang bertindak sebagai narasumber dalam sosialisasi dan demonstrasi tersebut adalah Lineus Lewis Sihaloho, salah satu mahasiswa KKN yang dalam kesempatan tersebut menjelaskan dengan detail apa itu pupuk organik cair Jakaba, dari manfaat hingga kandungan nutrisi yang ada pada Jakaba.
Selain itu, mahasiswa KKN dari UNIBRAW tersebut juga diketahui telah mempraktikkan langsung mengenai bagaimana proses pembuatan dan pemanfaatan limbah dari dedak padi dan air cucian beras yang sangat potensial di Desa Benelanlor sebagai bahan organik.
Setelah diberikan teori kurang lebih selama 40 menit, para peserta sosialisasi yang berlangsung di Balai Desa Benelanlor tersebut juga langsung diajak melakukan praktik membuat pupuk organik cair Jakaba serta diberikan penjelasan manfaat dari masing-masing bahan yang digunakan.
Sebelumnya, para peserta yang hadir juga sudah diberikan brosur yang berisi prosedur serta alat dan bahan yang digunakan untuk mendukung proses pembuatan pupuk organik cair jakaba dengan tujuan agar dapat di praktikan kembali oleh kelompok tani dan masyarakat setempat. (Ami – Jurnalis Desa)
Editor: Lauryan/JMDN